rss
email
twitter
facebook

Jumat, 26 Agustus 2011

Short-Light Travelling to Bogor Part 1

Kadang, klo udah jenuh sama pekerjaan kantor pasti yang diinginin adalah liburan. Nah, masalahnya kadang ada kantor yang nggak perhatian untuk ngizinin cuti disaat kerja atau malahan, cuma ngasih liburan yang sempit banget waktunya. Klo udah ketemu waktu libur, YUP! SAATNYA KITA LIBURAAAAAAAAAAAAN :D :D

Nggak bisa dipungkiri, biasanya itu yg jadi keluhan orang-orang yang udah bekerja (well, I think some of them including me :D). Namanya juga kerja, klo kesehariannya kegiatannya itu itu aja ya jadinya bosen, apalagi untuk karyawan kantoran, kadang kerjanya udah kayak robot aja tuh, pergi pagi pulang sore, kadang nih temen saya sampe-sampe nggak pulang untuk nyelesein kerjaannya, bayangin aja normalnya dia kerja jam 08.30-17.00 tapi karena hari itu kerjaan dia numpuk bgt alhasil dia nginep dikantor, pulang jam 5 pagi dan jam 10 siang udah balik lagi ke kantor untuk kerja! (Klo saya sih mendingan tidur dikantor, bawa baju ganti trus bangun jam 10 baru deh lanjut kerja). But well, ada konsekuensi yang harus diambil kalo kita udah kerja, salah satu atau salah duanya ya itu.

Tapi, bagi saya yang kerja itu rasanya setiap hari adalah liburan! FYI, kerjaan saya ada pengajar, ketemu setiap hari dengan murid-murid yang rasanya udah kayak ade sendiri bikin have fun aja tiap harinya, gangguin mereka, atau kadang bikin mereka stress karena nggak bisa ngerjain soal (atau malahan mereka yang bikin saya stress karena nggak paham-paham juga setelah dijelasin berkali-kali) tapi ya ketika pekerjaan itu sama dengan passion kamu pasti kamu akan enjoy aja. Setelah hampir 4 bulan kerja dan blom dapet libur, kecuali hari minggu, akhirnya liburan lebaran ini kantor ngasih saya libur hampir 10 hari, wihiiiiii... Saya akhirnya mutusin untuk main ke Bogor, ke rumah salah satu teman pengajar disana, dan dia adalah seorang Bule! hehehehe, selain untuk liburan, niat lainnya adalah belajar bahasa Inggris lagi, karena setelah selesai praktek ngajar di sekolah internasional itu, bahasa Inggris saya bener-bener jarang dipake dan hasilnya, Yup, vocabulary ilang semua! Damn! bahkan ngomong sama temen pun saya jadi bingung apa kata-kata yang mau diucapin dalam bahasa Inggrisnya.

Hari itu saya memutuskan untuk berangkat dari rumah lebih pagi, karena takut macet di jalan. Yah, namanya juga deket-deket lebaran, pasti banyak yang mau mudik. Naik bus Bogor seperti yang biasa saya lakukan sebelumnya. Saran aja nih, klo kalian lagi ada di terminal mana pun, berlagaklah klo kalian udah tau mau naik bus apa (meskipun sebenarnya blom!) karena apa? Pasti banyak banget calo-calo bus yang dateng untuk nawarin berbagai macam jurusan sama kalian, sekalinya kalian ngeladenin, wih jangan ditanya, tarik sana-tarik sini, trik saya sih pura-pura PD aja jalan ke arah tempat tunggu penumpang trus ngeliatin deh bus mana sesuai dengan jurusan yang mau kita tuju, ada baiknya klo kalian emang nggak tau mau naik bus apa tanya sama petugas terminal, bukan calonya! salah-salah kalian disuruh masuk ke bus itu dan ditengah jalan diturunin cuma gara-gara alasan, "ini mah bukan jurusannya atuh Neng!" kampreeeeet!!!

Setelah hampir 5 jam di perjalanan, akhirnya saya sampai di sekitaran Parung. Syukurnya karena ini bukan kali pertama dateng ke Bogor jadi nggak blank-blank amat. Disambung bus 3/4 nunggu deh tuh bus jalan. Karena lagi musimnya mudik, kadang mau itu sopir atau kondektur main seenak jidatnya naikin harga, atau yang lebih parah lagi mereka nggak ngembaliin kembalian yang seharusnya dibalikin. Biasanya sih lagaknya mereka ngira kita itu orang rantauan yang nggak tau tarif ongkos gitu, dan itu beneran kejadian kemaren. Biasanya tarif bus 3/4 itu cuma 5000 doang, saya kasih itu kondektur 10000 dan dengan santainya mamang kondektur itu ngambil duit saya trus pergi gitu aja, ya sebelumnya dia tanya tujuan saya kemana, sambil belaga ribet gitu dia tanya "parung neng?" "bukan, telaga kahuripan." dia tanya lagi "parung neng?" karena udah tau trik basi begini dengan wajah datar saya jawab "BUKAN! Telaga Kahuripan." akhirnya dia ngeleos tanpa ngembaliin kembalian saya. Bagi saya sih biasa aja itu mamang kondektur blom ngembaliin kembalian karena biasanya mereka pending sampai kita mau sampai tempat tujuan, tapi hati-hati, kadang mereka ngeharapin kita lupa dan nggak ngambil kembaliannya! Jadi, selama perjalanan saya liatin aja itu mamang kondektur klo dia lewat untuk ngambilin ongkos dari penumpang yang lain, akhirnya waktu dia ada di sebelah saya, saya bilang "mang, kembaliannya blom." eh, si mamangnya cuma ngelirik bentar trus pergi. RESE!

Hampir 15 menit itu mamang kondektur nggak kedengeran kabarnya cuma diem dibelakang dan nggak lewat-lewat lagi (kayaknya sih takut ditagih lagi). Sampai akhirnya dari pinggir jendela dia tanya lagi "Parung kan Neng?" eeeeh minta di kasih bogem. "BUKAN! SAYA TURUN DI TELAGA KARUHIPAN!" akhirnya sambil males-males dia ngembaliin uang kembalian saya tapi nggak langsung semuanya, pertama dia cuma ngembaliin 2000 doang, abis itu saya pelototin aja, akhirnya dia ngasih lagi 2000. Ongkos naik sih boleh aja, tapi yang wajar!
Finally setelah berjam-jam di jalan saya sampai di depan gerbang masuk menuju rumah temen saya itu, sayangnya masih harus masuk lagi dan itu jauuuuuuuh. Temen saya bilang, "Sms me from the big gate" kirain dia bakalan jemput di gerbang gede, waktu saya sms dan bilang saya udah ada di gerbang ternyata dia sms balik yang isinya "Ok, take the angkot or ojek to the BIP. I will meet you at the gate." Dueeeeeeng! kirain mau dijemput eh, ngangkot lagiiiiii... Tapi akhirnya kita ketemu di gerbang yang satu lagi. Mau tau gimana kelanjutan short travelling saya di Bogor? Tunggu update selanjutnya ya. Jalan-jalan itu nggak harus mahal kok, short-light travelling bisa jadi solusinya. :)

See you guys!

Senin, 01 Agustus 2011

1 Agustus, Ramadhan dan Skripsi

Hai guys, lama banget nggak nyapa sama yang namanya blogspot. Sekarang aku lebih sering update di wordpress (www.dreenovianti.wordpress.com) tapi yang aku share di sana hanya cerita-cerita yang aku buat aja. Yaaa, kesannya biar lebih formal lah, klo untuk ngaco-ngaco atau curhat-curhatan sih lebih sering di blogspot ini.

Well, selain karena lagi males buka blogspot, ada hal lain yang bikin aku jadi jarang nyentuh dunia maya yang satu ini, yaitu SKRIPSI! Yeah, kesannya emang gimanaaa gitu, tapi bener deh, lega banget rasanya udah bisa nyelesein tugas akhir yang satu itu. Tau nggak rasanya gimana? Udah kayak orang yang kebelet pipis trus ditahan lama gitu, pas bisa ke toilet untuk pipis dan kencing trus bilang "aaaaah" karena tu pipis keluar juga gitu deh rasanya. eheheheheh..

Guys, sekarang udah tanggal 1 ramadhan lagi, klo di masehi sih 1 agustus. Alhamdulillah banget kita masih bisa ketemu lagi sama bulan yang bener-bener penting ini. Rasanya seneeeeeeeeng banget, apalagi klo bisa puasa bareng keluarga, buat yang nggak jgn sedih gitu, keluarga kalian yang jauh di sana juga pasti kangen banget sama kalian kok. Dan untuk itu, aku ucapin SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA. Semoga kita bisa memaksimalkan bulan Ramadhan ini :) :)

Selasa, 08 Maret 2011

Aku, Padang Itu dan Pertanyaan Untukmu.

Hai guys, ini hasil tulisan dini utk writingsession malam ini. Mohon apresiasi teman-teman ya, saya masih belajar utk menjadi seorang penulis. Saran dan kritiknya sangat ditunggu. Thanks guys.. :)


Writingsession, 5 Maret 2011
Tema: Sepi
By Dini Novianti (@dininovianti)


Cerita itu akan jadi membosankan jika kita tau akhir dari cerita itu bukan.

Coba aku tebak.

Kau membaca tulisan ini karena penasaran bagaimana cerita ini akan berakhir bukan?

Bagaimana jika aku bilang bahwa akhir cerita ini akan membosankan. Membosankan karena tidak ada yang bisa aku ceritakan pada kalian, bahwa kini disekelilingku hanya ada padang rumput, sebuah rumah yang aku lihat di ujung sana, sebuah rumah yang terlihat nyaman. Yah, sepertinya begitu, karena aku pun belum pernah tau bagaimana isi dari rumah itu. Yang ku tahu, untuk sementara waktu, aku masih ingin berada di sini.

“Taman ini indah bukan?” gadis itu bergumam sendiri. Terlihat dia memang menyukai tempat itu. Gadis itu, sudah duduk di bangku taman itu sejak dua jam yang lalu, masih belum beranjak dari kursi coklat yang dikelilingi oleh bunga mawar putih.

“Aku suka berada di sini.” Lagi, kini dengan mencium bunga mawar putih di depannya. Senyum gadis itu tidak berkurang sedikit pun. Rambut panjangnya terurai ketika dia mencium bunga itu, didekatkan mukanya untuk mencium wangi bunga mawar itu. Pandangan gadis itu kini teralih sebentar, terlihat sedang berfikir dan senyumnya terlihat lebih lebar lagi. Kini dia berdiri dan berdiri sejenak. Dikepalkan tangannya di depan kedua dadanya, terlihat seperti sedang berdoa. Matanya terpejam dan kepalanya tertunduk. Lima menit dan dia pun membuka matanya. Kini, dilihatnya rumah di ujung sana dan bergerak mendekatinya.

Tuhan, terima kasih atas waktu yang telah Engkau berikan padaku. Aku tau, setelah ini aku jauh lebih memiliki arti, di sana, di dalam hati-hati mereka. Tolong, jagalah mereka, karena hanya Engkau yang bisa melakukannya. Sekarang hanya ada Engkau dan aku sini.

Pernah dengar, saat kita sedang melakukan sesuatu di sini, maka ada orang lain di ujung dunia sana yang juga sedang melakukan hal yang lain.

Saat langkah kaki itu menjauh, menuju hiruk pikuknya dunia, di bagian dunia yang lain gadis itu pun melangkahkan kakinya, tidak lagi dengan hingar bingar dunia, dia tau yang ada disekelilingnya tidak ada siapapun, hanya dia, rumah itu, dan padang yang luas.

Sudah ku bilang bukan, bahwa akhir cerita ini akan membosankan, karena tidak ada lagi yang bisa aku ceritakan, karena tidak ada lagi orang lain di sini selain aku, sang gadis itu. Semuanya akan terasa sepi hingga waktunya kita dipertemukan waktu yang sama. Kalian tau hari apa itu bukan, kalian tau waktu itu pasti datang, hanya tidak ada siapapun yang tau kapan pastinya waktu itu datang. Waktu dimana kita akan dipertemukan lagi, di suatu padang, yang jauh lebih luas dari padang yang aku lihat saat ini. Kini pertanyaannya, kapan kamu akan menyusulku?

Selasa, 08 Februari 2011

BIB >> ANDA MENERIMA SATU PESAN SUARA.

Oleh:
Dini Novianti
@dininovianti

Peluh menetes dari wanita paruh baya itu, mulanya sedikit lalu matanya mengeryit menandakan bahwa dia sedang serius memikirkan sesuatu dan kini butiran air yang keluar dari pori-pori kulitnya semakin lama semakin banyak, ditutupnya telpon yang berada digenggamannya. Suara dikejauhan sana, seseorang yang tidak dia kenal tiba-tiba mengubah hidupnya dalam sehari, tidak, bukan sehari, hanya perlu 30 detik untuk mengubah hidupnya.

“ah, untuk apa aku perdulikan ucapan orang itu, ngelantur, itu hanya orang gila yang nggak ada kerjaan dan berbuat iseng sama nomor yang dia tekan sembarangan.” Itu gumaman yang di keluarkan ibu muda itu di dalam mobilnya.

Namun ucapannya itu tidak memperlihatkan yang sebenarnya, tanpa ia sadari tangannya menekan lagi nomor mailbox di telponnya dan mendengarkan kembali suara di dalamnya.

“anda tidak percaya? Tidak masalah bagi saya, namun saya tau dalam hati anda, anda berkata bahwa saya benar, bahwa suami anda selingkuh dibelakang anda bukan? Apa anda sekarang melihat dia keluar dari sebuah hotel? Tunggu saya menghubungi anda jam enam sore ini.” Bib. Dan suara itu pun habis.

“tapi kenapa dia tahu semua gerak-gerik mas Andi? Ah sial, kenapa penelpon misterius yang selalu meninggalkan pesan di mailboxku tidak pernah bisa ku telpon balik, nomornya selalu tidak aktif.” Kali ini ibu muda itu mengutuki suara misterius itu.
***

Semburat lembayung biru mulai terlihat di ufuk barat diikuti oleh warna kegelapan dibelakangnya. Jam di dinding sepertinya sudah bosan dilihat oleh ibu pemiliknya, tidak kurang dari semenit berlalu mata itu kembali meliriknya. Rasanya waktu berlalu begitu lama, menunggu lima menit terasa begitu berat bagi ibu itu. Satu menit. Dua menit. Hingga akhirnya jam itu menunjukkan 18.00. nada dering pemberitahu bahwa ada SMS masuk terdengar, buru-buru dibuka Nobia miliknya melihat pesan didalamnya.

Anda mendapatkan 1 pesan suara, silahkan buka kotak suara anda

Klik

“dan anda masih mendengarkan suara saya, artinya anda penasaran pada saya. Apa yang saya katakan, semuanya benar, jika tidak percaya, hubungi suami anda sekarang, dia pasti tidak bisa pulang hari ini dengan alasan meeting. Datang ke hotel yang telah saya sebutkan pada pesan sebelumnya, cari kamar 602 dan anda akan menemukan kejutan disana.” Bib. Suara itupun kembali habis.

Semuanya berawal seminggu yang lalu, suara misterius itu memberitahu semuanya, bagai tuhan yang tau gerak-gerik umatnya. Kali ini, suara yang sedang memainkan peran layaknya tuhan itu ingin merusak hidupnya, setidaknya itu yang dipikirkan ibu muda itu.

31 Januari, 2010 13.00
“jangan tutup telpon ini. Dengarkan saya. Suami anda selingkuh.”

31 Januari, 2010 19.00
“masih tidak percaya? Hari ini suami anda akan pulang terlambat. Buktikan perkataan saya.”

1 Februari, 2010 07.00
“betul bukan? Apa yang dia bilang? Rapat mendadak? Huh, klise bukan, apa yang ada cium dikemejanya? Wangi bunga bukan?”

1 Februari, 2010 07.00
“lihat dikantong celananya, disana ada bukti pembelian kalung berlian. Apa itu untuk anda?”

Terkadang sehari satu kali, lalu dua kali sehari, hingga berujung kemarin, 5 Februari.

“ikutin suami anda, hari ini dia akan ke hotel Hilbon. Bukan untuk urusan kantor, namun membooking kamar. Tidak percaya? Silahkan cek sendiri, hari ini jam 13.00”
Semuanya semakin kacau, kalut, tidak ada yang lebih menyakitkan dibandingkan perselingkuhan yang diketahui dan dilihat oleh mata kepalanya sendiri. Lagi-lagi ibu muda itu terlihat meneteskan keringatnya, kali ini dengan butiran air disudut matanya. Pernikahan yang genap dua tahun hancur oleh suara yang berlaku layaknya tuhan. Ibu muda itu masih bingung dengan hal yang harus dilakukannya. Berkali-kali dilihatnya layar Nobianya itu, hingga akhirnya..

Tuut.. tuut.. tuut..

Klik

“hallo sayang.”

“mas, kamu pulang kan malam ini?”

“ehm.. sayang, aku ada meeting malam ini. Tapi hanya satu malam kok, mendadak sayang, besok juga aku pulang. Bos bilang ini meeting penting, aku udah bilang nggak bisa kalau mendadak tapi bos maksa, aku nggak bisa nolak.”

Aku nggak minta penjelasan, kenapa mas Andi begini, bohong, mas Andi bohong!

“tapi mas pulang dulu kan, sebelum meeting? Masa nggak sih.”

“nggak bisa sayang, waktunya mepet. Besok juga aku pulang kok.”

“mas meetingnya dimana?”

“ehm.. meeting.. meeting dikantor, sayang, bos aku manggil, nanti aku telpon balik ya. Love you. Muach.”

Klik

Tut. Tut. Tut. Tut.

“Sial, lagi-lagi suara itu benar. Nggak, aku nggak bisa diam, sementara aku tau kalau mas Andi selingkuh di depan mata aku.”

Hotel Hilbon. Kamar 602.

***

Setir mobil akan menjerit jikalau dia memiliki mulut, cengkraman tangan ibu muda itu sudah meremas-remasnya berkali-kali. Swift coklat itu melesat cepat dijalan menuju hotel Hilbon. Jalanan tidak macet seperti biasanya, sepertinya Tuhan melancarkan jalannya malam ini.

Hotel itu terletak dipinggir jalan Panjar, setelah memarkirkan mobilnya, ibu muda itu beranjak ke lobi hotel, tanpa menanyakan ke resepsionis, dia melangkahkan kaki ke kamar 602, seperti yang dikatakan oleh suara itu.

Lantai enam. 601. 602.

Ini kamarnya, di sini kah kau mas? Memberikannya bunga dan mengalungkan berlian itu padanya? Pikiran ibu muda itu meracau. Tidak ada niat untuk mengetuk pintu, dibukanya pintu kamar itu, dan ternyata tidak terkunci.

Gelap, kamar itu gelap, apa suara itu berbohong?

Ibu muda itu terus melangkahkan kakinya, hingga

SURPRISEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE…………….

TEEEEEEEEEEEET… TOOOOOOOOOOT… PREEEEEEEEEEEEEEEETT..

Serentak lampu kamar itu menyala, riuh suara terompet mengisi kamar yang asalnya gelap tak bersuara. Disudut kamar itu, terlihat meja kecil dengan bunga, berdiri seorang laki-laki yang telah dikenalnya dan yang paling ingin dilihatnya malam itu.

Suara dering pesan Nobia kembali terdengar.

Anda mendapatkan 1 pesan suara, silahkan buka kotak suara anda

Klik

“saya tau, anda sangat mencintai suami anda. Saya tau, sangat tau, karena saya melihat anda melihatnya saat ini, di ujung sudut sana, dengan bunga ditangannya. Happy Wedding Anniversary yang ke dua sayang. I know you love me, because you come here, just because one reason, that your love is for me.” Bib.

Suara itu.

Suara itu, merubah hidupnya lagi,bukan dalam waktu 30 detik, kali ini lebih lama, satu menit. Disudut matanya, masih tertahan air yang mulai tidak terbendung, malam itu, suara misterius itu datang menghampiriku dan berkata.

“I am sorry for making you cry. But I happy to see that, knowing that your love is just for me. I love you, Indira.”

Lalu terdengar lantunan Glenn Lewis, mengiringi keduanya yang sedang berpelukan..

It feels like a fire that burns in my heart
Every single moment that we spend apart
I need you around for every day to start
I haven’t left you alone
Something about you, I stare in your eyes
And everything I’m looking for I seem to find
All this time away is killing me inside
I need your love in my life

I wanna spend time till it ends
I wanna fall in you again
Like we did when we first met
I wanna fall with you again

Minggu, 09 Januari 2011

Turning Nineteen, Happy Birthday!

Happy New Year 2011! Meskipun telat tapi semoga di tahun yang baru ini kita bisa meraih apa-apa aja yang mau kalian capai :) Yup, straight to the point. This posting should be written on Desember 2010, tapi karena pertimbangan satu dan lain hal akhirnya memutuskan utk menulis postingan ini hari ini, di awal tahun baru 2011.

And yes, on Desember 2010 one of my friend had her 19 ages. Happy Birthday Alyssa! May all your dreams come true,keep humble, and surrounded with people who loves you. Sorry for your birthday I can't say it straight to you or see you, padahal kamu lagi di Jakarta, sebenarnya ada rencana akhir tahun kemarin mau ke Jakarta sekaligus nengok baby Adeena (keponakannya tria) tapi sepertinya memang tidak memungkinkan utk ketemu.

Tapi, kakak udah nyiapin kado sederhana, kadonya kakak kirim ke rumah, I hope you received it. Mungkin kadonya bukanlah sesuatu yang spesial, but I desaign it by myself :) karena Icha suka banget the beatles, jadi kakak kepikiran utk ngasih sesuatu yang berhubungan dengan itu dan hal sederhana ini lah yang terpikirkan.

ini awalnya:



ini setelah selesai:



dari awal Allah telah menentukan umur kita, setiap tahun yang kita lewati adalah umur yang semakin berkurang. Semoga di umur Icha yang ke-19, Icha bisa menjadi anak yang terbaik bagi Daddy dan Mama, Kakak terbaik bagi Ninis, Adik terbaik bagi Nanda, sahabat dan teman terbaik bagi orang-orang didekat Icha.

like John Lennon say,
"You don't need anybody to tell you who you are or what you are. You are what you are."

I know, you always do your best on your act, attitude, and personality. Keep humble, and be Alyssa that we know. Keep dreaming and reach your dreams.

Happy birthday Alyssa!

with love,
~DN~