rss
email
twitter
facebook

Kamis, 23 September 2010

S.M.A.R.T.



Ok, kemarin Dini udah janji untuk sharing mengenai manajemen waktu. Waktu, emang nggak bisa diberentiin terus jalan dan nggak bakalan nungguin kita klo kita leha-leha. Salah satu hal yang bisa kita lakukan adalah mulai kerjakan, lakukan. Trik yang bisa dilakukan pertama kali dalam manajemen waktu adalah menentukan TUJUAN. Sudah punya tujuan? belum? Nggak masalah, kamu bisa mulai dari saat ini. Tujuan itu terbagi-bagi, tujuan jangka panjang, menengah dan pendek. Sebelum kamu menentukan tujuan yang akan kamu raih, ini beberapa hal yang bisa dijadikan panduan.

S.M.A.R.T

S = Spesific
tujuan kamu harus jelas, tidak ambigu.

M = Measurable
dapat diukur, contohnya kenaikan penjualan dari 10% dalam 3 bulan dengan cara menambah jam kerja.

A = Achievable
tujuan yang kamu tentukan itu sebaiknya yang jelas-jelas bisa dicapai sesuai dengan kapasitas diri kamu, contohnya tujuan kamu adalah meningkatkan waktu belajar kamu dari satu jam sehari menjadi dua jam sehari.

R = Realistic
nggak ngawang-ngawang. Seorang polisi perempuan tiba-tiba pingin jadi bidan. (bisa aja, namun memerlukan waktu yang lebih lama atau perlu proses).

T = Time bound
ada target waktunya, contohnya satu bulan, satu semester, satu tahun, dll.

sudah ada ide, tulis sekarang juga jangan tunda lagi.. next, kita obrolin tentang tujuan jangka panjang, menengah dan pendek.

~DN~

Rabu, 22 September 2010

Keep On Blogging and Komitmen


(picture taken from www.google.com)

Keep on blogging, mungkin itu kata yang mungkin cocok untuk saat ini. Sebenarnya hari ini lebih ke hari pencanangan (hehehe, kayak UU aja ya..) ya sebenernya sih lebih ke hari Dini nentuin program yang jelas untuk beberapa bulan ke depan. Dibilang telat, iya banget, tapi mending telat kan dari pada nggak sama sekali, sama halnya dengan orang yang bisa ngasih masukan sama orang lain tentang gimana bikin rencana tapi dia sendiri nggak bikin rencana buat dirinya sendiri. Jadi, hari ini HARUS dan UDAH nyempetin waktu untuk bikin plan 3 bulan ke depan, meskipun masih belum jelas dan rinci setidaknya sudah ada bayangan akan ngapain aja 3 bulan ke depan. Dan keep on blogging adalah salah satu kegiatan dari rencana yang Dini buat, selain untuk ngisi kegiatan malem juga sebagai, apa ya disebutnya, ehmm gambaran progress setiap harinya. well klo dalam seminggu, Dini nggak posting apa pun itu artinya Dini udah nggak ngikutin jadwal a.k.a gagal konsisten untuk blogging, so we'll see..


(picture taken from www.google.com)

Sebenernya untuk jadi seseorang yang sukses itu sederhana, konsisten akan komitmen. Nah klo kamu konsisten akan komitmen yang jelek, kmu dijamin akan SUKSES dalam hal yang BURUK.Tapi sebaliknya klo kamu sukses berkomitmen yang bagus kamu dijamin SUKSES dalam hal yang BAIK. Nah, sekarang masalahnya, berkomitmen dalam hal yang baik itu sulit, tapi bukan berarti nggak bisa. Mulai aja dulu, nggak usah mikirin hasilnya, toh klo itu baik pasti hasilnya juga baik untuk kamu. Mulai, kerjain, lanjutin. Klo ngerasa bosen boleh ambil jeda atau selingi sama hal lain tapi jangan lupa balik lagi, jangan malah kebablasan dan lupa akan komitmen yang kita buat..

Nah, segitu untuk malam ini, niatnya besok bakalan nulis tentang gimana caranya manajemen waktu..

Keep On Blogging,,
~DN~

Senin, 20 September 2010

WRITING SESSION "PORN"

malam ini dini mulai ikut writing session lagi and tereeeeeeng!!!! temanya PORNO, baik? awalnya sih mikirnya serius tapi nggak tau kenapa bawaannya becanda mulu, jadinya dibawah ini deh,,,

PORNO VS IBU BIDAN..

Porno, melihat bahkan mendengarnya saja kadang sudah membuat kita mengernyitkan dahi. Entah karena kita jarang mendengarnya, atau sebenarnya kita sudah sering mendengar kata itu namun karena lingkungan yang jarang membahas mengenai hal itu membuat kita menjadi ‘asing’ dengan kata porno. Mengapa sesuatu dikatakan porno? Menurut saya, sesuatu dikatakan porno karena ada sesuatu yang ‘tidak porno’, bayangkan jika semua hal dianggap biasa saja, mungkin video, gambar, perilaku, tarian yang porno itu tidak lagi dianggap porno.

Baik nggak sih kita kenal sama yang namanya porno? (ok, bukan orang dengan nama porno, karena klo ada kasian banget tuh orang). Sebenarnya batasan porno di Indonesia masih kurang jelas menurut saya (meskipun udah ada UU Pornografi, karena saya nggak tau isinya apa hehehehe..). contohnya aja gini, klo misalnya ngeliat daleman wanita (CD) itu porno, kasian banget ibu-ibu yang jadi buruh cuci, harus ngejemur di dalem rumah, karena klo dia ngejemur di luar rumah, nanti bakalan ada polisi-polisi yang tiba-tiba dateng dari kanan kiri, depan belakang, atas bawah (ok, yang ini lebay, mana ada polisi dateng dari bawah tanah) terus nangkep itu ibu-ibu buruh cuci dengan alasan, “maaf, anda ditangkap karena mempertontonkan CD”. Kasian..kasian..kasian.. atau nggak bakalan ada juga yang mau jadi dokter spesialis kulit dan kelamin, karena nggak akan laku-laku, bahkan dokter itu sendiri yang nggak mau buka praktek, soalnya setiap ada yang pasien yang sakit daerah ‘anu’nya dokter itu pasti nggak mau nanganin dengan alasan ‘pak, maaf nanti saya bisa masuk penjara karena liat ‘anu’nya bapak’ nah karena itu dokter nggak mau nanganin pasien itu, pasien itu yang sekarang gosip sama tetangganya tentang dokter yang nggak professional alhasil, dokter itu bangkrut nggak ada lagi pasien yang mau diperiksa. Atau contoh satu lagi, profesi bidan nggak ada lagi, atau kalaupun ada kasian ibu-ibu yang hamil karena saat mau melahirkan bidannya cuma bisa bilang “IYA BU, DORONG, DORONG, nanti anaknya saya tangkep dari depan…” emangnya bayi dikira bola.

Nah, klo menurut saya sih, mulai dari kecil anak udah mulai dikenalin sama yang namanya organ dalam, sehingga ketika mereka berajak dewasa dan gurunya disekolah membahas itu tidak lagi ada jerit atau teriakan dari anak “iiiiiiiiiiiiih ibu guru, ngebahas ‘anu’.” Pikiran open minded yang terbuka namun tetap dalam kaidah ketimuran akan membuat Indonesia tidak lagi terkungkung dengan yang namanya porno. Well, porno ada baiknya kok, karena klo nggak ada yang namanya porno, berarti semuanya itu tidak porno, nah apa ada yang namanya sempurna di dunia ini? nggak kan, yang harus kita lakuin adalah memproteksi diri dan menjadi lebih bijak setiap harinya.

Rabu, 15 September 2010

salah dan benar, dua sisi manusia..

Nggak kerasa, sebulan puasa akhirnya dilalui juga dan lima hari yang lalu kita udah ngerayain Idul Fitri 1431 H. Minal Aidzin wal faidzin ya temen-temen.. Dini minta maaf selama ini banyak kata-kata dan tingkah laku yang nggak berkenan dihati temen-temen semua. Ngomongin soal maaf memaafkan, sering nggak kita nulis atau ngomong "maaf ya, klo aku punya salah". Awalnya sempet kepikiran juga untuk nulis gitu, tapi klo dilihat lebih jauh, dari pandangan dini dua kalimat itu beda jauh, meski cuma beda di kata "klo".

"klo aku punya salah.." kenapa Dini nggak mau pake kata itu, karena kita pasti punya salah, mau itu disadari atau tidak, makanya Dini usahain untuk nggak bilang "klo punya salah".

Semua manusia, pasti punya salah,khilaf. Bahkan ketika bulan suci itu baru saja terlewati, ketika kata maaf saling diucapkan, namun kemudian tidak satu hari mungkin masih dalam hari yang sama kita udah bikin salah lagi sama orang lain. Maka dari itu, kita memang perlu sering-sering istigfar, minta maaf dan menyadari klo kita itu hanyalah manusia, bukan malaikat.

Dirasakan atau tidak, kita pasti merasa klo kita lagi bikin salah. Hati kecil itu pasti nggak bisa bohong. Dan seharusnya kita bersyukur jika masih bisa merasakan hal itu, karena artinya kamu masih memiliki rasa bersalah. Nggak ada yang sempurna di dunia ini...

Minal aidzin wal faidzin semuanya... :)

Sabtu, 04 September 2010

"Sekarang kita berteman ya."



Manusia itu makhluk sosial tidak bisa hidup sendiri. Masih inget pelajaran itu? klo nggak salah di SD atau SMP kita belajar tentang itu. Kalau ngomongin soal teman, kalian pernah inget kapan mulai berteman sama teman-teman kalian sekarang? Nggak pernah ada kata terucap "sekarang kita berteman ya." Setau Dini, ikatan pertemanan itu nggak pernah diucapkan hanya bisa dirasakan dan terjalin begitu aja.




Bagi Dini, teman itu bisa dari kalangan mana aja. Tidak pernah dipatok dia harus berasal darimana, siapa orang tuanya, bagaimana status sosialnya atau hal lainnya. Karena pertemanan itu tulus, hanya bisa dirasakan tidak perlu diucapkan namun dibuktikan dengan perbuatan..