rss
email
twitter
facebook

Senin, 11 Oktober 2010

Past, Present, Future

Past Present and Future..

PAST,
Kita nggak pernah yakin apa yang akan terjadi nanti, baik itu masa depan, bahkan 5 menit kemudian. Yang kita pasti tau adalah masa lalu, satu hal yang nggak pernah bisa diubah, kita nggak bisa putar lagi waktu, mengubah semua hal yang kita nggak ingin kan terjadi, terus apa dong yang bisa kita lakuin? Nggak ada, bersyukurlah dan jadikan masa lalumu sebagai cerminan masa depan, jadikan masa depanmu lebih baik, rencanakan dari sekarang ingin menjadi apa kamu dimasa depan nanti.

PRESENT,
Saat ini. Satu yang aku yakini bahwa hidup adalah saat ini, berusahalah untuk jujur, itu yang aku coba lakuin sekarang. Jujur dalam menjalani hidup, berani untuk ambil keputusan. Meski aku rasa keputusan itu berat, konsekuensi itu pasti ada, dan kita harus berani untuk menjalaninya. Kita adalah siapa kita dan apa yang kita lakukan saat ini.

FUTURE,
Semuanya ingin punya masa depan yang baik, indah dan sesuai harapannya. Apa harapanmu? Aku yakin harapan itu indah, dan nggak salah kamu punya impian seperti itu, karena setiap orang punya mimpi, jangan cepet nyerah klo kamu liat hambatan (baca: tantangan) untuk ngeraih mimpi kamu. Keep Moving, Keep Walking, even if it just a little step, but when you believe, you know that you getting closer to your dream.

Kamis, 23 September 2010

S.M.A.R.T.



Ok, kemarin Dini udah janji untuk sharing mengenai manajemen waktu. Waktu, emang nggak bisa diberentiin terus jalan dan nggak bakalan nungguin kita klo kita leha-leha. Salah satu hal yang bisa kita lakukan adalah mulai kerjakan, lakukan. Trik yang bisa dilakukan pertama kali dalam manajemen waktu adalah menentukan TUJUAN. Sudah punya tujuan? belum? Nggak masalah, kamu bisa mulai dari saat ini. Tujuan itu terbagi-bagi, tujuan jangka panjang, menengah dan pendek. Sebelum kamu menentukan tujuan yang akan kamu raih, ini beberapa hal yang bisa dijadikan panduan.

S.M.A.R.T

S = Spesific
tujuan kamu harus jelas, tidak ambigu.

M = Measurable
dapat diukur, contohnya kenaikan penjualan dari 10% dalam 3 bulan dengan cara menambah jam kerja.

A = Achievable
tujuan yang kamu tentukan itu sebaiknya yang jelas-jelas bisa dicapai sesuai dengan kapasitas diri kamu, contohnya tujuan kamu adalah meningkatkan waktu belajar kamu dari satu jam sehari menjadi dua jam sehari.

R = Realistic
nggak ngawang-ngawang. Seorang polisi perempuan tiba-tiba pingin jadi bidan. (bisa aja, namun memerlukan waktu yang lebih lama atau perlu proses).

T = Time bound
ada target waktunya, contohnya satu bulan, satu semester, satu tahun, dll.

sudah ada ide, tulis sekarang juga jangan tunda lagi.. next, kita obrolin tentang tujuan jangka panjang, menengah dan pendek.

~DN~

Rabu, 22 September 2010

Keep On Blogging and Komitmen


(picture taken from www.google.com)

Keep on blogging, mungkin itu kata yang mungkin cocok untuk saat ini. Sebenarnya hari ini lebih ke hari pencanangan (hehehe, kayak UU aja ya..) ya sebenernya sih lebih ke hari Dini nentuin program yang jelas untuk beberapa bulan ke depan. Dibilang telat, iya banget, tapi mending telat kan dari pada nggak sama sekali, sama halnya dengan orang yang bisa ngasih masukan sama orang lain tentang gimana bikin rencana tapi dia sendiri nggak bikin rencana buat dirinya sendiri. Jadi, hari ini HARUS dan UDAH nyempetin waktu untuk bikin plan 3 bulan ke depan, meskipun masih belum jelas dan rinci setidaknya sudah ada bayangan akan ngapain aja 3 bulan ke depan. Dan keep on blogging adalah salah satu kegiatan dari rencana yang Dini buat, selain untuk ngisi kegiatan malem juga sebagai, apa ya disebutnya, ehmm gambaran progress setiap harinya. well klo dalam seminggu, Dini nggak posting apa pun itu artinya Dini udah nggak ngikutin jadwal a.k.a gagal konsisten untuk blogging, so we'll see..


(picture taken from www.google.com)

Sebenernya untuk jadi seseorang yang sukses itu sederhana, konsisten akan komitmen. Nah klo kamu konsisten akan komitmen yang jelek, kmu dijamin akan SUKSES dalam hal yang BURUK.Tapi sebaliknya klo kamu sukses berkomitmen yang bagus kamu dijamin SUKSES dalam hal yang BAIK. Nah, sekarang masalahnya, berkomitmen dalam hal yang baik itu sulit, tapi bukan berarti nggak bisa. Mulai aja dulu, nggak usah mikirin hasilnya, toh klo itu baik pasti hasilnya juga baik untuk kamu. Mulai, kerjain, lanjutin. Klo ngerasa bosen boleh ambil jeda atau selingi sama hal lain tapi jangan lupa balik lagi, jangan malah kebablasan dan lupa akan komitmen yang kita buat..

Nah, segitu untuk malam ini, niatnya besok bakalan nulis tentang gimana caranya manajemen waktu..

Keep On Blogging,,
~DN~

Senin, 20 September 2010

WRITING SESSION "PORN"

malam ini dini mulai ikut writing session lagi and tereeeeeeng!!!! temanya PORNO, baik? awalnya sih mikirnya serius tapi nggak tau kenapa bawaannya becanda mulu, jadinya dibawah ini deh,,,

PORNO VS IBU BIDAN..

Porno, melihat bahkan mendengarnya saja kadang sudah membuat kita mengernyitkan dahi. Entah karena kita jarang mendengarnya, atau sebenarnya kita sudah sering mendengar kata itu namun karena lingkungan yang jarang membahas mengenai hal itu membuat kita menjadi ‘asing’ dengan kata porno. Mengapa sesuatu dikatakan porno? Menurut saya, sesuatu dikatakan porno karena ada sesuatu yang ‘tidak porno’, bayangkan jika semua hal dianggap biasa saja, mungkin video, gambar, perilaku, tarian yang porno itu tidak lagi dianggap porno.

Baik nggak sih kita kenal sama yang namanya porno? (ok, bukan orang dengan nama porno, karena klo ada kasian banget tuh orang). Sebenarnya batasan porno di Indonesia masih kurang jelas menurut saya (meskipun udah ada UU Pornografi, karena saya nggak tau isinya apa hehehehe..). contohnya aja gini, klo misalnya ngeliat daleman wanita (CD) itu porno, kasian banget ibu-ibu yang jadi buruh cuci, harus ngejemur di dalem rumah, karena klo dia ngejemur di luar rumah, nanti bakalan ada polisi-polisi yang tiba-tiba dateng dari kanan kiri, depan belakang, atas bawah (ok, yang ini lebay, mana ada polisi dateng dari bawah tanah) terus nangkep itu ibu-ibu buruh cuci dengan alasan, “maaf, anda ditangkap karena mempertontonkan CD”. Kasian..kasian..kasian.. atau nggak bakalan ada juga yang mau jadi dokter spesialis kulit dan kelamin, karena nggak akan laku-laku, bahkan dokter itu sendiri yang nggak mau buka praktek, soalnya setiap ada yang pasien yang sakit daerah ‘anu’nya dokter itu pasti nggak mau nanganin dengan alasan ‘pak, maaf nanti saya bisa masuk penjara karena liat ‘anu’nya bapak’ nah karena itu dokter nggak mau nanganin pasien itu, pasien itu yang sekarang gosip sama tetangganya tentang dokter yang nggak professional alhasil, dokter itu bangkrut nggak ada lagi pasien yang mau diperiksa. Atau contoh satu lagi, profesi bidan nggak ada lagi, atau kalaupun ada kasian ibu-ibu yang hamil karena saat mau melahirkan bidannya cuma bisa bilang “IYA BU, DORONG, DORONG, nanti anaknya saya tangkep dari depan…” emangnya bayi dikira bola.

Nah, klo menurut saya sih, mulai dari kecil anak udah mulai dikenalin sama yang namanya organ dalam, sehingga ketika mereka berajak dewasa dan gurunya disekolah membahas itu tidak lagi ada jerit atau teriakan dari anak “iiiiiiiiiiiiih ibu guru, ngebahas ‘anu’.” Pikiran open minded yang terbuka namun tetap dalam kaidah ketimuran akan membuat Indonesia tidak lagi terkungkung dengan yang namanya porno. Well, porno ada baiknya kok, karena klo nggak ada yang namanya porno, berarti semuanya itu tidak porno, nah apa ada yang namanya sempurna di dunia ini? nggak kan, yang harus kita lakuin adalah memproteksi diri dan menjadi lebih bijak setiap harinya.

Rabu, 15 September 2010

salah dan benar, dua sisi manusia..

Nggak kerasa, sebulan puasa akhirnya dilalui juga dan lima hari yang lalu kita udah ngerayain Idul Fitri 1431 H. Minal Aidzin wal faidzin ya temen-temen.. Dini minta maaf selama ini banyak kata-kata dan tingkah laku yang nggak berkenan dihati temen-temen semua. Ngomongin soal maaf memaafkan, sering nggak kita nulis atau ngomong "maaf ya, klo aku punya salah". Awalnya sempet kepikiran juga untuk nulis gitu, tapi klo dilihat lebih jauh, dari pandangan dini dua kalimat itu beda jauh, meski cuma beda di kata "klo".

"klo aku punya salah.." kenapa Dini nggak mau pake kata itu, karena kita pasti punya salah, mau itu disadari atau tidak, makanya Dini usahain untuk nggak bilang "klo punya salah".

Semua manusia, pasti punya salah,khilaf. Bahkan ketika bulan suci itu baru saja terlewati, ketika kata maaf saling diucapkan, namun kemudian tidak satu hari mungkin masih dalam hari yang sama kita udah bikin salah lagi sama orang lain. Maka dari itu, kita memang perlu sering-sering istigfar, minta maaf dan menyadari klo kita itu hanyalah manusia, bukan malaikat.

Dirasakan atau tidak, kita pasti merasa klo kita lagi bikin salah. Hati kecil itu pasti nggak bisa bohong. Dan seharusnya kita bersyukur jika masih bisa merasakan hal itu, karena artinya kamu masih memiliki rasa bersalah. Nggak ada yang sempurna di dunia ini...

Minal aidzin wal faidzin semuanya... :)

Sabtu, 04 September 2010

"Sekarang kita berteman ya."



Manusia itu makhluk sosial tidak bisa hidup sendiri. Masih inget pelajaran itu? klo nggak salah di SD atau SMP kita belajar tentang itu. Kalau ngomongin soal teman, kalian pernah inget kapan mulai berteman sama teman-teman kalian sekarang? Nggak pernah ada kata terucap "sekarang kita berteman ya." Setau Dini, ikatan pertemanan itu nggak pernah diucapkan hanya bisa dirasakan dan terjalin begitu aja.




Bagi Dini, teman itu bisa dari kalangan mana aja. Tidak pernah dipatok dia harus berasal darimana, siapa orang tuanya, bagaimana status sosialnya atau hal lainnya. Karena pertemanan itu tulus, hanya bisa dirasakan tidak perlu diucapkan namun dibuktikan dengan perbuatan..

Senin, 30 Agustus 2010

my little story..

ini sebenarnya cerita yang belakangan ini aku buat.Udah ada lanjutannya sih, tapi belum bisa di upload karena satu dan lain hal, next time diupload deh.. :)


TANGISANKU,,

Pergilah kau
Pergi dari hidupku
Bawa semua rasa bersalahmu
Pergilah kau
Pergi dari hidupku
Bawalah semua rahasiamu yang tak ingin ku tahui
(sherina-pergilah kau
)

Alunan lagu sherina, bait demi bait menemani kelamnya langit malam ini bagi Ninda. Di sudut kamar yang dibiarkan gelap dengan sengaja, tubuh kecil itu menangis, menangis dengan sejadi-jadinya hingga tak ada suara yang dikeluarkan olehnya. Hanya air mata yang mengalir deras dari dua sudut matanya yang kini terlihat sembab karena tak kunjung hentinya air mata itu mengalir.

Bertahun-tahun bersama
Ku percayaimu
Ku banggakan kamu
Berikan sgalanya

Aku tak mau lagi
Ku tak mau lagi

Pergilah kau
Pergi dari hidupku..


Rangkaian lirik lagu sherina, yang dulu adalah artis cilik yang memiliki umur yang hampir sama dengannya kini terasa sangat menyesakkan hati. Entah karena lirik itu mewakili rasa hatinya hari itu atau entah kenapa. Yang pasti, di ujung kamar gelap itu, Ninda memeluk boneka teddy bear kesayangannya, mungkin sebagai pengganti orang yang sebenarnya sangat ingin dia peluk. Malam kian larut, Ninda tetap tidak beranjak dari tempatnya sekarang, masih dengan teddy bear kesayangan dipelukkannya, lagu yang sama, namun air mata yang tak lagi mengalir, bukan karena dia tidak lagi menangis tapi karena mata indahnya itu tidak mampu lagi meneteskan air mata. Ninda tertidur dalam pelukkan malam yang semakin dingin, tanpa selimut dan tanpa seorang pun mengetahui bahwa ia menangis, menangis dalam pelukan malam.

****

“Teta, aku pulang duluan ya.” Ninda berbicara pada Teta, lelaki teman dekatnya.
“ehm,,iya. Aku juga masih ada latihan teater, kamu hati-hati dijalan ya.” Teta menjawab pertanyaan Ninda yang berada disampingnya.

Sore itu, SMA Redina masih penuh dengan lalu lalang anak-anak berseragam merah marun, warna seragam SMA Redina yang didominasi oleh warna merah marun dengan aksen warna yang sama pada kemeja yang dipakai oleh siswa-siswi sekolah itu.

Minggu, 08 Agustus 2010

Mimpi Absurd..

Terbangun ditengah malam karena lupa shalat isya (sebenarnya memutuskan untuk melupakan sih, astagfirullah!!! Din, udah gede masih aja. Lain kali jangan diulangin) tapi ada hikmahnya juga sih, bangun tengah malem dan dapet ilham karena mimpi yang dialami hari ini

*dan mimpi itu pun mulai*

Hari ini aku punya janji sama anak-anak SQUAD seneng banget rasanya ketemu mereka lagi. Yah, wajarlah soalnya kita ketemu hanya 6 bulan sekali dan seringnya sih di Jakarta, licik banget ya mereka emang sih kebanyakan dari kita tinggalnya sekitaran Jakarta. Hari ini, janjian ketemuan dan sekarang mau jemput Evan dulu. Oh iya, kalian nggak tau ya sebenarnya SQUAD itu apa, nah aku jelasin dulu aja kali ya.

SQUAD, itu sebenarnya nama untuk sekumpulan anak-anak nggak jelas yang ketemuan dan deket semenjak acara ‘farewell party’ salah satu artis. Iya, artis! Jangan jadi ill feel gitu, kita bukan segerombolan anak-anak yang ngefans abis sama artis itu yang klo ketemuan sama artis terus teriak-teriak “aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah,, itu..itu.. tuh, kamu liat nggak? Itu tuh dia keluar. Cantik banget ya,” trus abis itu suara abis gara-gara teriak lagi. Ayo teriak lagi “aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhh”.

Cukup-cukup, jangan membayangkan lebih dari itu tidak sanggup saya membayangkannya. Jadi begitulah awal kita ketemu. Mulai dari sana kita mulai deket, ketemu untuk yang kedua kali, ketiga dan selanjutnya tapi ya itu lah kita cuma ketemuan setiap enam bulan sekali atau karena ada event-event yang penting. Event penting itu contohnya ngerencanain untuk bikin kado buat idola yang bisa bikin kita deket kayak gini. Hahahaha, parah ya ketemuan hanya untuk bikin kado doang. Yah tapi gitulah kenyataannya, udah ah segitu aja cerita tentang SQUADnya.

Nah, hari ini rencananya jemput evan dulu. Oh iya, kenalin. Evan, makhluk paling dong-dong yang pernah aku temuin, salah satu anggota SQUAD ini terobsesi banget pingin jadi artis sebenarnya sih pingin jadi penyanyi, dia bilang kemaren-kemaren dia udah bikin demo bareng temen-temen groupnya untuk dimasukin ke label. Moga aja kesampean ya, soalnya klo nggak kayaknya dia bakalan ke dukun untuk ngewujudin obsesinya itu, GAWAT itu! Rumahnya evan itu didaerah duren sawit, tapi kenapa sekarang jalanan ke sana itu jadi banyak pohonnya gini (harap maklum aja ya, soalnya kan mimpi mana bisa di kontrol mau ngambil tempat dimana). Setelah berkeliaran di hutan tak berpenghuni, melewati samudra, ketemu monyet buat nanyain dimana rumah evan dan dia nunjukkin arah klo mau ke rumah evan gampangnya itu lurus ketemu perempatan udah gitu belok kanan, kiri, kanan lagi, kiri lagi, kanan lagi, kiri lagi, sampai akhirnya aku mutusin untuk nggak percaya sama monyet itu gara-gara akhirnya setelah aku tanya “rumah kamu dimana nyet?” dia jawab “disana”. Ebuset! Klo gitu sih, dia ngasih tau jalan ke rumahnya bukan ke rumah evan. Bergerilya ditengah hutan, rasanya kayak itu perang zaman dulu, cuma bedanya nggak ada penjajahnya aja (klo gitu ngapain berasa perang Din! Ah, protes aja nih namanya juga mimpi.)

“nah tuh rumahnya evan.”

“van, van, bangun woi.. jangan nyanyi mulu, ntar penghuni hutan pindah semua.”

Nggak lama pintu rumah ke buka. Kreeeeek.

“ah, ganggu aja nih. Gw kan lagi bikin lagu nih sekalian melemaskan pita suara gw.”

“yee, kebanyakan denger kamu nyanyi yang ada aku yang lama-lama keganggu pikirannya. Ntar aku
ngerasa ada makhluk halus nyanyi kan gawat. Buruan udah siang nih, jadi pergi kan.”

“jadilah, gw udah dandan kece gini. Yuk caw.”

“bener kamu mau pergi kayak gini?”

“iya, emang kenapa? Ganteng ya gw?”

“van, lu tuh pake anduk doang, mana pakenya kayak cewe lagi. Nggak malu kamu klo ntar di jalan anduknya dicolong sama monyet gara-gara mereka juga mau mandi. Ntar kmu pake apaan?”

“eheheheeeheehe.. sorry, lupa, gw tadi kan lagi mandi. Loe sih, manggil-manggil.”

“kok jadi nyalahin aku. Buruan ganti baju dulu sana!”

Nggak lama (1jam! Ebuset ya, cowo atau cewe jadi-jadian sih dia lama banget ganti bajunya) nunggu evan ganti baju, akhirnya kita berangkat. Hari ini, kita berangkat pake mobil (mobil siapa ya? Aku aja nggak inget). Di mobil, aku sama evan ngobrolin mau jemput siapa dulu.

“jemput siapa dulu nih?”

“terserah kamu deh.”

“jemput tonton dulu deh”

“boleh”

Mobil sekarang melaju kenceng, ngelewatin parit, dan monyet yang tadi salah ngasih jalan. Tonton, bukan maksudnya kita mau nonton tapi tonton itu nama salah satu anggota SQUAD juga. Namanya sebenernya Toni, tapi lebih enak dipanggil tonton. Toni berperawakan gempal, beda kebalikan sama evan yang ceking selain itu juga toni tinggi, evan kuntet, toni selalu ada duit, evan jarang punya duit. Nah, rumahnya toni itu sekitar-sekitar laut gitu, dia seneng banget ngobrol sama ubur-ubur (??????)dan karang laut. Akhir-akhir ini, dia lagi ngadain konferensi besar untuk seluruh ubur-ubur dalam upaya untuk mencegah bleaching terumbu karang Indonesia. Kadang yang bikin aneh, kenapa dia mutusin untuk konferensi bareng ubur-ubur bukannya bareng makhluk laut yang lain. Intinya, dia ke obsesi sama ubur-ubur dan juga laut tentunya. Rumahnya toni gampang dicari, setelah keluar dari hutan rumah evan dan mengarah ke pantai kita cukup tanya sama ubur-ubur di laut arah rumah toni, pasti mereka tau. Yah, tau sendiri kan ubur-ubur kayaknya udah kenal toni bakan bukan kenal lagi tapi artis di kalangan ubur-ubur, mana ada coba ubur-ubur yang ikut konferensi ubur-ubur sedunia dengan berat 80 kg dan berwarna ungu, iya itu tuh toni yang memutuskan untuk pake kostum ubur-ubur untuk menghormati ubur-ubur yang lain dan mengenai kenapa dia pake warna ungu itu buat ngasih tau kesemuanya klo dia itu JOMBLO, bukan, bukan duda tapi JOMTON (jomlo bernama toni)

Karena mobil yang kita pake itu bukan mobil amfibi yang bisa jalan di laut. Akhirnya evan mutusin untuk nitip pesan buat toni sama ubur-ubur yang lewat. Klo ada yang tanya kenapa nggak telpon atau sms aja, itu karena kita lagi kere a.k.a nggak ada doku. Setengah jam aja, toni udah nyampe maklum dia dateng pake sampan jadi harus dayung-dayung dulu gitu. Akhirnya kita berangkat.

“bro, kenapa loe nggak pindah rumah aja sih. Susah gw ngehubungin loe. Masa titip pesen sama ubur-ubur mulu. Mana mereka ngentup lagi klo nggak dikasih duit. Kan gw jarang punya duit.

“ngentup?! Itu sih tawon. Nyenget evan.” aku ngoreksi, maklum kosakata evan terbatas.

“iya, iya, itu apalah namanya.”

“karena aku suka laut, ubur-ubur dan terumbu karang. Mereka adalah bagian terindah dari dunia, lautnya yang biru, dengan warna-warna indah yang berikan oleh terumbu karang dan…”

Salah klo gini, salah banget evan nanyanya. Toni klo ditanya kenapa pasti jawabannya ilmiah dan berpuitisasi. Wajah aku sama evan udah nggak nafsu lagi, karena satu pertanyaan yang diajuin evan tadi jawaban dari toni menghabiskan waktu sepuluh menit dan setelah itu aku sama evan memutuskan untuk tidak mengajukan pertanyaan apa pun lagi.

Ternyata anak-anak SQUAD yang pergi cuma bertiga doang. Dan kita memutuskan untuk pergi ke kota. Nggak lama perut laper, cacing di perut udah pada demo nggak karuan. Kali ini kita makan di tempat sea food. Kita memutuskan untuk makan disini karena tempat makan yang lain penuh, setelah memaksa toni, karena dia nggak mau masuk dengan alasan “aku tidak bisa melihat teman-teman kecilku disantap oleh kalian berdua, mereka itu tidak bersalah mengapa kalian…” sepuluh menit lewat akhirnya evan ngejelasin klo hewan laut salah satu fungsinya ya untuk dimakan, selain itu evan punya niat terselubung untuk meminta pada salah satu pelayannya untuk nyate ubur-ubur (itu sih namanya balas dendam). Setelah ada di dalam, toni memutuskan untuk nggak makan. Dan evan? Dia sih bukan makan lagi namanya tapi ngabisin, masa dia cuma nyisain sushi ukuran kecil buat aku dengan alasan “klo kebanyakan makan nanti gendut, udah makan ini aja.”

Nah baru dapet ilhamnya segitu, nanti klo ada waktu disambung lagi ceritanya..

Senin, 02 Agustus 2010

TEMAN yang 'HILANG'

Tanggal satu Agustus 1996, itu tepat empat belas tahun yang lalu. Kini tepat ditanggal yang sama, jam yang sama hanya hari yang berbeda. Dahulu, hari itu adalah hari minggu, hari yang paling aku tunggu dalam setiap minggunya. Senin, ya hari ini adlaah hari senin, meski hari itu bergeser satu arah ke kanan dari kalender yang biasa aku lihat tapi rasanya berbeda. Dahulu, setiap hari minggu aku dan dia bermain dan berbicara tentang apapun. Bebas, tidak ada batasan bahkan jika ada seseorang yang mengatakan aku aneh, aku tidak pernah menghiraukannya. Tapi kini, dia tak pernah datang lagi tepat semenjak tanggal satu agustus empat belas tahun yang lalu iru, dia tak pernah lagi datang.

Perkenalkan, namaku Kirana. Orang-orang lebih sering memanggilku Rana. Kini usiaku 20 tahun. Jika ditanya ‘seperti apakah aku’, yang bisa aku gambarkan adalah aku hanyalah gadis biasa, mahasiswi dari salah satu universitas negeri di kota Bandung. Hidupku? Hidupku, layaknya teman-temanku yang lain namun tidak banyak teman yang aku miliki. Mungkin karena mereka menganggapku gadis aneh. sering melamun dan sering berbicara sendiri. Hanya dua teman yang selalu setia menemani aku Zira dan Rizal. Mereka temanku sejak kecil dana hanya mereka yang tau mengapa aku menjadi pribadi seperti sekarang.

“Rana! Ngelamun lagi.” Rizal mengangetkanku dari belakang. Dia memang, sosok yang sering memberiku kejutan. Dari tubuh, kulihat Zira mendongakkan kepalanya.

“Iya nih, ngelamun lagi. Mikir apa sih?” Zira bertanya padaku.

“…., ehm, mikir..mikir Jojo.” Jawabku singkat.

Raut muka Rizal dan Zira seketika berubah saat mendengar nama Jojo meluncur dari mulutku. Saat itu juga Rizal bertanya padaku. Disimpannya tas ransel Eiger hitam di dekat kakinya.

“Jojo? Kamu nggak salah ngomong Ran?” Rizal menanyakan hal yang sepertinya ingin dia tanyakan dari dulu namun pertanyaan itu tidak pernah keluar dari mulutnya karena tak ingin membuatku terusik. Tanpa melihat mukanya ku jawab pertanyaan Rizal. “Iya, Jojo semalam dia datang. Katanya dia ingin berbicara padaku.” Kusadari, Rizal mendekatkan duduknya ke arahku, Zira kini duduk persis dihadapanku dengan bersila, maklum hari itu kami duduk di taman kampus sebelah jurusan psikologi, psikologi tempatku kuliah.

“Oh ya? Jojo berbicara apa?” Zira melanjutkan pertanyaan Rizal seperti tahu apa yang ingin Rizal tanyakan kepadaku. Karena pertanyaan yang diajukan Zira, kini pikiranku malayang pada mimpi yang aku alami tadi malam.

Aku berada diberanda lantai dua rumahku. Beranda itu mirip dengan taman kecil yang disusun sekenanya dengan tanaman anggur yang ditata sebagai peneduh di kala panas. Saat itu Jojo sedang berada dikursi taman, dengan buku yang selalu dibawanya. Jojo seorang lelaki paruh baya berumur 40 tahun, berkulit sawo matang dengan pakaian kasual yang dia gunakan dahulu, selalu sama setiap dia bertemu denganku, jeans dan kemeja polo berwarna putih yang selalu dia gunakan. Tak lupa kacamata yang selalu menggantung diwajahnya membuatnya membuatnya terlihat lebih berwibawa dari biasanya. Ketika aku memasuki beranda, Jojo menenggokkan wajahnya, terlihat tersenyum simpul. “ Hai Ran, lama tidak bertemu. Kamu kangen sama aku nggak?” Jojo bertanya saat aku mulai mendekati dia. “Sini duduk.” Jojo menunjukkan sisi kosong di kursi taman itu, tepat disebelahnya.

“Kamu sekarang sudah besar ya.” Jojo kembali mengutarakan kata-kata sebelum sempat aku bertanya. “Sekarang kamu makin cantik.” Aku pun duduk disebelah Jojo. Aku masih termenung melihat wajahnya, memastikan bahwa dia adalah Jojo yang 14 tahun lalu selalu menemaniku untuk bermain dan berbicara apa saja denganku.

“Jojo kemana aja?” aku mulai berani menanyakan hal yang ingin aku tanyakan sejak dulu. Jojo kini merubah posisi duduknya, dia menyerongkan badannya ke arahku. “Jojo nggak kemana-mana, dari dulu selalu disini. Rana yang kemana.” Jojo kini mengganti posisi duduknya. Dia duduk bersila dihadapanku merendahkan tubuhnya hingga posisi itu kembali seperti 14 tahun yang lalu. Tepat saat terakhir kali aku dan Jojo memposisikan layaknya ayah yang berbicara pada putrinya.

“Sayang, Jojo nggak pernah pergi. Jojo selalu ada disini.”

“Tapi kok Jojo baru datang lagi. Kemarin-kemarin kemana ?”

“Kemana? Ada kok. Jojo malah nunggu Rana disini buat bacain buku cerita. Tapi Rana nggak datang-datang. Hayo, Rana kemana aja?” Jojo dengan wajahnya yang kebapakan berbicara dengan nada yang rendah.

Kini pikiranku kembali ke-14 tahun yang lalu. Saat itu aku, papa dan mama berencana untuk liburan ke taman safari. Mobil sudah dinyalakan, papa, mama dan aku sudah berada di dalam mobil. Hari minggu, memang hari libur keluarga yang kau paling sukai karena kami sekeluarga pergi bersama dan ketika pulang aku bisa menceritakan semua pengalamanku pada Jojo, teman khayalannku. Jojo tiu seorang laki-laki yang sifatnya mirip sekali dengan ayah dan ibuku, penyabar dan senang untuk bercerita bahkan mendengarkan cerita dariku. Hari minggu itu kami sekeluarga pergi ke taman safari melalui jalan puncak. Entah mengapa kali ini papa mengendarai mobil dengah cara yang tidak biasa. Pelan, sangat pelan. Di belokan puncak, tampak truk bergerak turun dari belokkan, namun aneh truk itu tidka berbelok, dia melaju lurus kearah mobil kami dna tak terakhir yang aku ingat adlah aku terbangun di rumah sakit dengan perban dikepalaku. Semenjak itu aku tidak pernah bertemu lagi dengan papa dan mama. Pihak rumah sakit memasukkanku ke yayasan yatim piatu karena tidak ada keluarga yang menjemputku. Semenjak itu aku tidak pernah bertemu dengan Jojo, aku menjadi gadis pendiam bahkan ketika dua anak yatim piatu lain datang untuk mengajakku bermain, Zira dan Rizal. Mereka temanku yang selalu menemaniku meski kadang aku acuh pada mereka. Dan hingga saat ini mereka tetap ada disampingku.

Kini aku ingat, mengapa aku tak pernah bertemu Jojo lagi. “Sekarang sudah ingat?” Jojo mengembalikan ingatanku pada saat aku dan dia berbicara diberanda. Aku menganggukan kepada tanda mengerti. “Jojo datang ke sini karena Jojo ingin mengingatkan Rana. Rana nggak sendiri sayang, Jojo selalu ada didekat Rana. Rana nggak perlu datang ke beranda untuk berbicara dengan Jojo. Asal Rana percaya klo Jojo ada, Rana pasti liat Jojo. Sekarang keputusan Rana, mau percaya atau tidak. Sekarang, Rana tutup mata terus ketika Jojo bilang buka, Rana buka matanya.” Aku menuruti perintah Jojo, semenit, dua menit, suara Jojo tak kunjung terdengar memanggilku hingga menit kelima baru ku dengar.

“Bangun! Udah siang Ran.” Suara Zira memanggilku.

Ah Jojo kan yang manggil kok Zira?

“Iya nih, tidur aja. Bangun putri tidur.” Kini Rizal yang mengagetkanku. Ternyata dia sudah ada disebelahku untuk membereskan buku kuliah yang akan kita masuki hari ini.

“ayo mandi, satu jam lagi masuk kelas pak Rudi, klo terlambat gawat Ra.” Zira kini menarikku untuk mandi. Dengan pikiran yang masih terbayang Jojo ku langkahkan kakiku untuk masuk ke kamar mandi. Selesai mandi kami makan dan bergerak menuju kampus.

“Jojo selalu ada di dekat Rana. Asal Rana percaya, Jojo selalu ada di dekat Rana.”

“Ran, tadi malem kamu mimpi apa? Certain dong sama kita.” Zira membuka pembicaraan pagi itu.

“iya, ceritain apa aja kek.” Rizal menimpali.

*deg*

“Asal Rana percaya, Jojo selalu ada di dekat Rana.”


Jojo.

Mataku kini melihat Zira dan Rizal.

Kini kusadari apa maksud pembicaraan Jojo semalam. Sebenarnya semenjak 14 tahun yang lalu Jojo selalu ada di dekatku dan menungguku untuk berbicara padanya. Namun aku yang mengabaikan dia. Dan pembicaraanku tentang Jojo pada Rizal dan Zira ditaman tidak aku ceritakan seluruhnya. Hanya ku katakan.

“Jojo tadi malam datang untuk ngingetin aku klo dia sebenarnya selalu ada didekatku.” Senyumku tersimpul dengan menatap Zira dan Rizal secara bergiliran. Dan semenjak itu aku percaya, Jojo memang selalu ada untukku. Namun kini dia hadir dalam sosok yang berbeda, Zira dan Rizal.

Selasa, 08 Juni 2010

Dua sisi Koin

Pernah merasa bosan dengan hidup?

Rasanya hampir setiap orang pernah merasakan hal itu, betapa beruntungnya bagi orang yang tidak pernah merasakan hal itu. Kadang banyak orang yang tidak menyadari betapa beruntungnya dia. Dia merasa ingin mengakhiri hidupnya karena merasakan banyaknya masalah dalam hidupnya. Jika kita melihat lebih dalam, apa sebenarnya hidup itu? Hidup itu adalah masalah mungkin itu jawaban bagi beberapa orang tertentu. Jika memang hidup itu masalah, apa sebenarnya masalah itu? "masalah itu bikin pusing" mungkin itu juga jawaban dari beberapa orang. Jika masalah itu pusing maka pusing itu adalah bagian dari hidup. Tapi pernahkah kita merasakan bahagia saat hidup? jawabannya pasti pernah, tidak mungkin tidak. Maka apa bahagia itu hidup? jawabannya iya. Apa itu bahagia? "bahagia itu senang" maka senang adalah bagian dari hidup.

Jika disimpulkan, hidup itu selalu ada dua sisi..
"ada senang ada sedih"
"ada pusing ada bahagia"
"ada masalah maka pasti ada jalan keluarnya"

Jika sekarang kita sedang dihadapkan dengan kesedihan, jangan khawatir karena sebentar lagi akan ada kebahagiaan yang datang padamu. Jika kita bertanya "kapan kebahagiaan itu datang" yang mungkin bisa dini katakan adalah itu suatu rahasia, ukuran sebentar bagi kita dan Dia yang menciptakan kita mungkin berbeda. Berbeda ukurannya bagi orang yang satu dengan orang lain. Bukan karena Dia pilih kasih, tapi Dia melihat kita sebagai individu yang istimewa. Individu yang layak memiliki perhatiaan yang berbeda-beda. Bagaimana rasanya jika kita diperlakukan sebagai seseorang yang istimewa oleh orang tersayang kita? Senang, pasti. Dia menyiapkan kado istimewa yang hanya diperuntukkan untuk kita seorang, suatu kejutan. Pesta kejutan, ah alangkah senangnya. Kejutan saat seorang anak tiba-tiba datang dan memeluk ibu atau ayahnya setelah dia lama berada diluar negeri, datang tanpa memberitahu keduanya. Apa yang dirasakan oleh orang tuanya? terharunya mereka hingga menangis? sangat mungkin.

Itulah yang hendak Dia lakukan, maka janganlah melihat kita dari sudut pandang yang sempit, bagai kuda yang menggunakan kacamata, hanya mampu melihat satu sisi tanpa melihat sisi yang lain. Jika kamu merasa hari ini sedang sedih, atau merasa tidak berguna, ingatlah banyak orang yang melihatmu sebagai seseorang yang memberi mereka kebahagiaan, seseorang yang membuat mereka tersenyum hanya dengan melihatmu, tersenyum saat melihat tulisanmu untuknya, tersenyum hanya dengan berada disisinya meski kamu tidak mengatakan sesuatu.


"hidup itu indah, tergantung dari sisi mana kita melihatnya"
"hidup itu pilihan, pilihan untuk menjadi bahagia atau sebaliknya"
"semuanya diciptakan dengan berpasangan, layaknya dua sisi koin"
"maka percayalah kebahagiaan itu pasti akan datang, kini tergantung padamu, apakah kamu sabar menunggunya?"


jadilah orang yang optimis,
karena ketika kamu menjadi orang yang optimis,
energi itu tidak hanya jadi milikmu,
tapi juga menyebar bagi orang-orang yang ada didekatmu,


love
~DN~

Senin, 19 April 2010

When that Feeling Comes..

Ketika hati sedang sendu, entah apa yg harus dilakukan..

Yg lebih sering ku lakukan adalah menyendiri, mendengarkan lagu yg memang sesuai dgn situasi yg ada sekarang. Memang ketika akhirnya air mata itu harus jatuh, adalah lebih baik dibandingkan dgn menyimpannya di dalam hati.

Ketika rindu itu sudah tidak bs dibendung lagi,
Ketika kata sudah tak mampu lg diungkapkan,
Yang mampu kulakukan hanyalah membayangkan dirimu dalam anganku,
Dan menuliskannya dalam goresan penaku,
Aku mengingatmu dalam hatiku,
Meski kini terlambat sudah utk mengatakannya,
Aku sungguh merindukanmu papa..


~that should be me~
by justin bieber

that should be me holding your hand
that should be me making you laugh
that should be me this is so sad
that should be me..
that should be me..

That should be me feeling your kiss
that should be me buying you give..



I know, you'll be happier there Dad..
~LOVE DN~

Rabu, 14 April 2010

mother life..

kamu takkan pernah mendapatkan cinta
cinta seperti yang aku berikan kepada kamu
kamu nanti pasti kan menyadarinya
saat aku tak lagi ada

kamu takkan pernah tahu betapa aku
memuja kamu seperti ku memuja dewa cinta
kamu nanti pasti kan menyadarinya
saat aku tak lagi ada

cinta ini cinta yang tak perlu
mendapatkan balasan cinta
meski hatiku perih
menahan cinta yang terluka
cinta yang buatku bertahan
meski ada air mata
kamu takkan pernah tahu betapa aku
memuja kamu seperti ku memuja dewa cinta
kamu nanti pasti kan menyadarinya
saat aku tak lagi ada

cinta ini cinta yang tak perlu
mendapatkan balasan cinta
meski hatiku perih
menahan cinta yang terluka
cinta yang buatku luka
cinta yang buatku bertahan
meski ada air mata
cinta ini cinta yang takkan tergantikan
cinta ini cinta yang takkan tergantikan
inilah satu-satunya

meski ada air mata
meski ada air mata

-lirik Cinta Mati III by Mulan Jameela-


mungkin korelasinya sedikit kurang jika sosok yang dibayangkan adalah seorang kekasih atau seseorang tercinta, namun bagaimana jika sosok yang dibayangkan adalah seorang ibu? (coba baca lagi, namun yang dibayangkan adalah sosok ibu)

Dia rela menjadi siapapun asalkan sang buah hati tersenyum, menceritakan dongeng untuk sang anak, sampai sang anak memintanya lagi untuk bercerita. Dalam kantuknya dia tetap bercerita, hingga sang anak tidur terlelap. Tak ada yang dilakukannya disetiap pagi sebelum menyiapkan sarapan untuk sang anak sebelum berangkat ke kampus. Tak satu pun yang paling ditunggu selain menunggu sang anak pulang. Serta merta kalimat “sudah makan belum?” terlontar dari bibirnya. Tak peduli meski si kecil yang dulu ditimangnya dalam dekapanya kini sudah menjelma menjadi orang dewasa yang mampu membeli makan siangnya sendiri.

Hari ketika sang anak sudah mampu mengambil keputusan terpenting dalam hidupnya untuk memilih pasangan hidupnya, siapakah yang menangis? Siapakah yang pertama kali menitikkan air mata? Lihatlah sudut matanya, telah menjadi samudra dalam sekejap. Langkah beratnya ikhlas mengantarkan buah hatinya ke kursi pelaminan. Ia menangis saat melihat anaknya tersenyum bahagia dibalut gaun pengantin. Di saat itu, ia pun sadar buah hati yang bertahun-tahun menjadi kubangan curahan cintanya kini tak lagi hanya menjadi miliknya. Ada satu hati lagi yang menjadi tambatan hatinya, dalam harapnya lirih ia berkata “Masihkah kau anakku?”

Saat senja tiba, ketika keriput ditangan dan wajah mulai berbicara tentang usianya. Ia pun sadar bahwa sebentar lagi masanya akan berakhir.

Dia menjadi guru yang tidak pernah digaji,
Dia menjadi pembantu yang tidak dibayar,
Dia menjadi pelayan yang sering terlupa dihargai,


cintanya tulus, tak mengharapkan imbalan meski kita menawarkan harta sebanyak apapun, bukan karena tak ingin, tapi karena cintanya adalah cinta yang tulus, cinta yang telah terbayarkan dengan melihat senyuman kita, sang anak yang dicintainya.

with all my love for you,
MOM..



~love DN~

Selasa, 30 Maret 2010

POHON DAN SEORANG MANUSIA

Banyak hal yang kita pelajari dari kehidupan, yang aku sadari adalah bahwa setiap hari adalah cerita. Cerita yang kita rangkai, kita sebagai pemeran utama, meski kita tidak pernah menyadari hal itu. Kali ini aku mencoba menceritakan salah satu cerita. Cerita ini aku dengar dari salah satu teman, mengenai seorang manusia dan sebatang pohon.

Terkisahkan, hiduplah seorang anak manusia dan sebatang pohon. Pohon itu adalah sejenis pohon apel, memiliki batang yang besar, kokoh, dan memiliki daun yang lebat. Pohon dan anak manusia itu tumbuh bersama, bermain bersama, merasakan indahnya persahabatan. Jam demi jam dilalui bersama. Jam berganti hari, hari berganti bulan, bulan berganti tahun. Sang anak manusia kini telah tumbuh dewasa, menjadi seorang lelaki, kini sang anak manusia itu tidak lagi mau bermain bersama sang pohon. Waktu-waktu yang dilalui bersama kini hanyalah kenangan, anak manusia itu kini lebih memilih untuk bermain bersama teman-teman sebayanya meninggalkan sang pohon sendiri ditengah bukit, pohon yang memang tidak bisa pergi kemana pun tetap berada di tempatnya dan menunggu sang anak manusia untuk datang kembali dan bermain bersama. Namun tahun demi tahun berganti sang anak tidak juga kunjung datang.

Hingga suatu hari, hari itu adalah musim panas. Matahari bersinar dengan sangat teriknya, tanpa disangka sang anak manusia yang kini telah berubah menjadi lelaki dewasa datang mengunjungi sang pohon, begitu bahagianya sang pohon melihat sahabatnya datang untuk mengunjunginya. Namun tidak seperti sahabat yang diingatnya, lelaki dewasa itu terlihat murung, sang pohon akhirnya bertanya.
“hai, mengapa kau terlihat murung. Apa yang terjadi?”

“hai pohon, aku sedang mengalami kesulitan.”

“kesulitan apa? Katakanlah, aku akan membantumu sebisaku.”

“aku lapar pohon. Tetapi aku tidak memiliki apapun untuk dimakan atau pun dijual untuk membeli makanan.”

Karena hari itu adalah hari dimana sang pohon apel berbuah, maka sang pohon menawarkan sahabatnya itu untuk mengambil salah satu buahnya.

“wahai sahabatku, ambillah buahku, makanlah, jika memang perlu ambillah dan juallah untuk keperluanmu.”

Tanpa pikir panjang lelaki itu mengambil apel dari sang pohon, sebagian dia makan dan sebagian lagi dia jual. Namun setelah ia mendapatkan uang, sang pohon menunggunya kembali, namun lelaki itu tak kunjung juga datang. Hari demi hari sang pohon menunggu lelaki itu, berharap sahabatnya akan ingat dan berkunjung padanya namun lelaki itu tak kunjung juga datang.

Tahun demi tahun berlalu, kini sang pohon tumbuh besar dengan ranting-ranting yang memenuhi batang besarnya. Senja datang, dari kejauhan terlihat lelaki tanggung bergerak mendekat, ternyata itu adalah sahabat sang pohon, seseorang yang selalu ia rindukan.

Kini lelaki itu telah tumbuh dewasa, dengan kumis menghiasi wajahnya. Lelaki itu ternyata kini telah berkeluarga, dengan satu anak. Tak lama lelaki itu duduk dibawah sang pohon, mereka bercengkarama, sang pohon sangat senang dengan kedatangan sahabat lamanya. Setelah bercerita cukup lama, ternyata sang pohon mengetahui bahwa sahabatnya tengah mengalami kesulitan. Ia memerlukan kayu untuk membuat rumah untuk keluarganya berteduh. Sang pohon yang memang selalu setia membantu, berkata kepada lelaki itu untuk mengambil rantingnya untuk digunakan sebagai bahan pembuat rumah, dan lelaki itu pun pergi dengan membawa ranting-ranting sang pohon bersama, namun lagi-lagi ia tak kembali untuk berkata terima kasih.

Waktu kembali berlalu, setelah tahun kembali berganti ternyata lelaki itu kini kembali lagi. Sang pohon senang bukan kepalang, mereka kembali bercerita banyak mengenai pengalaman yang mereka lalui selama ini. Dan ternyata sang anak manusia itu kini telah memiliki rumah, namun kini dia sedang bingung karena sang anak ingin bermain dilaut sedangkan mereka tidak memiliki sampan. Sang pohon yang dengan setia selalu membantu menawarkan dirinya. “ambilah batangku dan jadikanlah sampan untuk kau dan keluargamu berlayar.” Tanpa pikir panjang sang anak manusia menebang sang pohon dan mengambil batangnya. Dan kini yang tersisa dari sang pohon hanyalah akar tanpa batang.

Puluhan tahun berganti, sang pohon kini tinggallah akar tua, dan masih dengan setia menunggu sahabatnya. Namun setelah sang anak manusia itu menebang batangnya untuk dijadikan sampan, sang anak manusia tidak pernah terlihat lagi. Tapi kini dari kejauhan, terlihat lelaki tua datang mendekat, sang anak manusia. Dia bergerak mendekati sang pohon yang kini hanyalah akar tua. Dan mereka pun bercengkrama.

“hai sahabatku, nampaknya kau sedang lelah.”

“hai pohon, ya, aku memang sedang lelah.”

“apa yang bisa ku bantu, sahabatku? Tapi maafkan aku. Kini aku tidak bisa memberimu apel, ranting ataupun batangku. Tapi kau bisa bersandar diakar tuaku ini jika kau merasa lelah.”

Hingga akhir hidupnya, sang pohon tetap dengan setia mengabdikan dirinya untuk membantu sang anaka manusia, meski dengan segala kekurangnya.

Cerita ini mengandaikan orang tua sebagai sang pohon dan sang anak manusia sebagai anak. Dalam ketidakmampuan dan kekurangannya orang tua selalu bersedia dan berusaha melakukan yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan sang anak. Namun sebagai seorang anak, terkadang kita menuntut terlalu banyak, kita melupakan orang tua kita disaat kita senang, kita lupa untuk berterimakasih. Kita sibuk dengan teman-teman dan meninggalkan orang tua kita. Namun, meski kita berkeluarga nanti, orang tua tetap bersedia membantu dengan semua kekurangan mereka.

Cerita ini ku tulis kembali, bukan untuk menggurui, bukan untuk menasehati, tapi untuk mengingatkan diriku sendiri betapa besar pengorbanan orang tua untuk kita, meski kita telah dewasa nanti.

Jagalah orang tuamu..
Permata hatimu..
Yang tak akan pernah meminta imbalan atas semua pengorbanannya untukmu..


~love DN~

Selasa, 23 Maret 2010

sadarkah kita?

kebahagiaan, kesuksesan, kenyamanan...

banyak hal dinilai dari sudut pandang yang berbeda. malah terkadang diliat dari sudut pandang yang terlalu sempit. manusia memang tempatnya salah, tempatnya khilaf, tempatnya lupa. ada kalanya kita lupa atas semua nikmat yang diberikan oleh Allah S.W.T. dari semua perjalanan hidup yang kita lalui ada kalanya kita cemburu, kita iri, kita mempertanyakan mengapa nasib membawa kita pada situasi yang tidak kita inginkan.

ketika kita sebagai manusia lupa untuk bersyukur, lupa untuk berbagi, selalu saja ada cara Allah untuk mengingatkan kita. tidak selalu dengan teguran yang keras, Dia mengingatkan kita melalui orang2 sekitar kita. bagaikan seorang anak yang marah kepada ibundanya, sang anak membanting pintu dan berkata kepada sang bunda bahwa dia sangatlah marah karena ibu bertindak tidak adil kepadanya dan sang anak pun pergi meninggalkan rumah. namun ibunda yang selalu sayang kepada sang anak, tetap menunggu di depan pintu untuk menunggu sang anak kembali, hingga akhirnya sang ibu memutuskan untuk masuk dan menunggu didalam rumah. sang anak yang karena keluguannya, marah dan meninggalkan rumah akhirnya kembali karena menyadari kesalahannya. dia menunggu didepan pintu rumah dan mengetuk pintu. sang ibu yang memang tidak pernah marah dan menunggu sang anak kembali, membukakan pintu. sang anak yang melihat raut wajah ibundanya dan mengira ibundanya akan memarahinya menunduk dan berniat untuk meminta maaf, namun sebelum sang anak mengatakan sepatah katapun sang ibu berlutut dan memeluk sang anak. seperti itulah rasa cinta Allah kepada setiap umatnya bahkan lebih besar dari cinta seorang ibu kepada anaknya. maka alangkah sombongnya kita,jika kita tidak mau bersyukur atas semua yang telah di berikan Allah kepada kita...

ingatlah Dia disaat senang dan susah,
Dialah yang akan selalu ada disisi kita,
lebih dekat dari urat nadi kita,
akan selalu setia mendampingi kita tanpa pernah merasa lelah,
kini semua kembali kepadamu untuk menyadari keberadaan-Nya...


semoga dengan tulisan ini dapat mengingatkan kita untuk selalu bersyukur pada-Nya. Amin..

-love-
~DN~

Senin, 15 Maret 2010

siapa kah seseorang yang aku lihat di cermin?

manusia. itu hanyalah satu kata, namun didalamnya terdapat banyak arti, bahkan terkadang terlalu banyak dan tidak dapat kita mengerti sama sekali. dalam hidup kita yang singkat ini kita mengenal berbagai macam manusia, dan kita pun terlahir sebagai manusia yang memiliki berbagai macam karakter, entah itu pribadi yang bertipikal keras,lembut, perhatian, dewasa, manja, dan berbagai macam karakter lainnya.

meski sudah 22 tahun menjalani hidup, aku masih belum bisa membaca karakter setiap orang yang aku kenal. aku hanya bisa meraba, namun tidak bisa membaca secara tepat sifat setiap orang. karena aku pun menyadari bahwa setiap pribadi pasti akan berubah. change, perubahan. terkadang jika aku melihat kata-kata ini, yang tersirat dalam pikiran untuk pertama kali adalah orang lain yang berubah, namun akhir-akhir ini semua pandangan itu berubah. bukan lagi memikirkan mengapa orang lain berubah, namun lebih kepada "apakah aku yang berubah?" berubah menjadi seseorang yang lain, yang tidak dikenali lagi oleh orang lain. pernahkah kalian melakukan hal itu? mengapa terkadang kita selalu merasa orang lain berubah, tidak lagi menjadi pribadi yang kita kenal dahulu. pribadi yang hangat dan perhatian. tapi tidak mencoba melihat dari sisi yang lain. "apakah aku yang terlalu memaksa ingin mendapatkan perhatian?"

jujur, aku bukanlah orang yang baik dalam mengemukakan perhatian kepada seseorang secara verbal. bukanlah seseorang yang terlihat perhatian ketika seseorang memerlukan bantuan. bahkan mungkin lebih terlihat sebagai seseorang yang dingin, cuek, bahkan tidak ada perhatian sama sekali. jika ada yang bertanya kenapa seperti itu, aku pun tidak tau jawabannya.tapi jika kalian bertanya apakah aku peduli? aku peduli, sangat peduli. namun entah mengapa aku tidak bisa mengemukakannya. karena itulah pribadi yang aku miliki. namun aku menyadari keterbatasanku itu, adakalanya aku memilih untuk mengemukakan perhatianku itu melalu tulisan. karena aku bisa menemukan kata-kata yang tepat..

dan akupun menyadari setiap orang pasti berubah, hanya saja ke arah manakah perubahan itu akan bergerak? ke arah yang lebih baik atau malah sebaliknya?

setiap hari kita melihat cermin,
namun apakah pernah terfikirkan olehmu
siapa seseorang dihadapanmu itu?
apakah itu seseorang yang esok hari akan berubah menjadi pribadi yang lebih baik
atau sebaliknya?

Jumat, 12 Maret 2010

AND HOW IS THE BOM?

WOW, udah lamaaaaaaaa banget nggak nge-update blog.. klo diliat-liat terakhir itu bulan November.. hehehe :):) dan sekarang udah bulan Maret lg.. postingan terakhir itu ceritanya tentang dini yang ulang tahun, hehehe disitu dini sempet bilang kita lagi ngerencanain untuk bikin BOM kan.. nah, sekarang dini buka deh, apa yang kita maksud tentang BOM itu.

Jadi bulan November itu kita ngerencanain untuk buat sedikit surprise untuk Icha (bagi anak2 ASL pasti tau siapa.. hahahaah). Lebih tepatnya surprisenya untuk bulan Desember, karena Icha ulang tahun bulan itu tapi kita udah mulai merencanakan apa yang mau kita kerjain dari jauh-jauh hari karena keterbatasan ruang dan waktu yang membatasi kita (bisa disebut gitu karena kita ada ditempat yang berbeda, ada yang di Bandung, Jakarta, Cianjur, Tangerang, Jogja, temen2 di pulau Sumatera dll)kita berkomunikasi lewat FB (kita ngethread) jadi kirim2 ide dan berdebat mengenai hal2 yang lainnya. Setelah berdebat sekian lama, karena nggak ada yang mau jadi penanggung jawab akhirnya mau nggak mau, sayalah yang bertanggung jawa. Ceritanya, kita mau bikin kaos ASL, meski nggak tau gambarannya seperti apa tapi akhirnya setelah melalui perdebatan panjang desain kaosnya jadi.
nah ini beberapa desaignnya, tapi akhirnya kita pilih warna hitam:




dan akhirnya kita pilih warna hitam, selain lebih masuk untuk laki2 atau pun perempuan. Item juga salah satu warna kesukaannya icha.. :) setelah masalah kaos selesai, mulai dari desaign, warna,harga, yang bertanggung jawab, gimana cara pembayaran (karena kita jauh2an) selanjutnya yang jadi pikiran, gimana ngasihnya? dan masa kita cuma ngasih itu doang. Kita kepikiran lagi untuk buat video ucapan ulang tahun untuk Icha, meskipun idenya dadakan tapi berhasil. Karena sebenarnya temen2 ASL itu pertama ketemu di acara farewellnya Icha, yang aktif dan bertemen deket hanya sedikit (yang bisa kumpul) kita pernah ketemu untuk BUBAR (buka bareng) waktu puasa kemaren dan yang bisa dateng cuma 4 orang waktu itu, Dini, Tria, Mala, Evan, sama Toni. dan inilah kali ketiganya kita ketemu. sebenernya nggak terlalu ngarepin banyak yang dateng, karena memang koordinasinya cukup susah, kita juga memaklumi klo waktunya nggak memungkinkan karena kita kumpul hari H waktu Icha ulang tahun (25 Desember 2009). Sehari sebelum kumpul, kita masih bingung untuk kumpul dimana dan kapan. Akhirnya, dini mutusin untuk kumpul di Sency jam 1 siang (berhubung hari itu jatoh di hari jum'at). Dini bisa dateng ke Jakarta tepat tanggal 25nya, berangkat dari Bandung jam 5 pagi, sebenarnya niatnya sehari sebelum hari-H udah berangkat tapi karena kaos ASL baru jadi tanggal 24 mau nggak mau dini berangkat ke Jakartanya tanggal 25.

Diperjalanan, dini udah calling2an sama temen2 yang lain. Temen2 yang konfirmasi dateng ada 8 orang, alhamdulillah nambah. Dan mantau juga adik2ku yang mau ikut (ini untuk Uji dan Tria) karena uji bukan orang Jakarta, jadinya dini sedikit was2, tapi tgl 25 itu dia sms dan bilang udah dirumah Uji, jadi tenang (TAPI INI TERNYATA BOHONG TEMAN2!!!! HAL INI KETAHUAN SETELAH KITA PULANG DARI JAKARTA, SEBENARNYA DIA KE JAKARTA TANPA TAU TEMPAT.. nekat banget ini anak, makanya waktu pulang ke cianjur, dini anterin sampai naik bis). Dini sampai di Jakarta jam 11 siang, karena dini ada saudara di daerah grogol dini berangkat kesana, ternyata baru setengah jam istirahat, Mala sms kita ketemuan di Citraland (deket sama grogol) akhirnya berangkat deh, dan ternyata Tria juga pingin di jemput. Bener2 deh, nggak ada istirahat sama sekali. Dini sama Mala meluncur langsung kerumah Tria, dimana Uji juga ada disana. Karena handycam yang kita pake itu adalah milik Mala, dimana handycam itu dipinjem temennya maka Mala harus ngambil dulu. syukurnya rumah temennya deket sama rumah Tria. DAN KITA TELAT!!! ngaret abis, janjian jam 1 kita dateng jam 2 siang. Tapi beruntung banget punya temen2 yang sabar nunggu, di Sency, Evan, Toni, Asril dan Intan udah nunggu. Dan waktu ketemu, nggak kayak waktu acara farewell, sekarang kita udah mulai gokil. ASL itu isinya bener2 kayak gado2, macem2, ada Toni yang dewasa, sedikit ngomong tapi banyak bertindak, syukur hari itu dia bawa lappy jadi video suprisenya bisa selesai di edit. Ada Evan,penceria suasana, selalu bikin kita senyum dan ketawa, ya meskipun kadang2 nyebelin. Ada Mala,yang tanpa handycamnya kita nggak bisa bikin video itu. Ada Uji dan Tria, adik2 kecil yang selalu semangat untuk ngasih kejutan dan sesuatu untuk Icha, Uji paling jago untuk ngedit foto dan Tria, si bontot yang pendiem (padahal klo di FB cerewet banget). dan pendatang baru Asril sama Intan, yang meski baru ketemu lagi bisa masuk dan diajak gokil2an bareng.

Karena kita rasa nggak mungkin untuk bikin video di Sency, secara itu mall kita memutuskan untuk pergi ke Senayan karena letaknya yang lumayan deket sama Sency. Berangkatlah kita ke Sency dengan BERJALAN KAKI!!!!! ternyata jauh juga, gempor kita jalan. perjalanan dari sensy udah mulai kita rekam dan yang ngerekam? AKU!!! akhirnya Dini harus jalan mundur untuk ngerekam mereka, syukur2 nggak ketabrak mobil tuch! ehehehe... sampai di Senayan, kita udah ngos-ngosan. dan nggak tau konsep videonya seperti apa (gini deh klo acara dadakan). evan ngusulin bikin salah satu scene KDB (karena icha lagi main disinetron itu) tapi ditolak karena nggak tau siapa yang bisa jadi Kejora.. hehehe.. setelah obrol cukup lama, dan terdesak dengan waktu yang udah sore. kita bikin seadanya, kita ucapin kata2 selamat ulang tahun, semuanya nggak disetting, kata2 yang diucapin natural. dan kita juga sempet foto2 bareng, bikin tulisan I LOVE ICHA (pake badan kita) jadi handycamnya disetting timer.

Setelah itu kita cari tempat untuk ngedit, alhamdulillahnya ada tempat makan yang deket, dan yang penting, ADA COLOKAN LISTRIK GRATISNYA.. kita disitu sampai jam 9 malem lewat, perjuangan ngedit nggak kalah seru. setelah makan nasi uduk (kita semua pesen menu yang sama NASI UDUK!!!! hahahaah) ngedit berjam-jam didepan lappy punya Toni. video beres, sekarang gimana ngeBurningnya? secara belum ada CD kosong, kita akhirnya jalan balik ke Sency. dan Bagi2 tugas, evan beli CD, Toni, Asril, Tria, Uji tunggu diatas untuk burning video. Dini, Mala, Intan, beli kotak kado, kartu ucapan. Dan kita tulis kata2 ucapan untuk ICha.. Klo nggak salah tulisanya gini:

"Happy Birthday yang ke-18 Icha, maaf kita cuma bisa ngasih kado kecil ini untuk Icha. Semoga Icha suka."

-ASL Community-
friendship forever never a part...
maybe by distance ...
never by the heart...


abis itu kita tanda tangan di kartu ucapannya.

MASALAH LAGI! sekarang udah jam 10 malem, dini tanggung jawab sama mamahnya Tria dan Uji. ditambah, siapa yang mau nganterin kadonya ke rumah Icha. Dini minta evan untuk nganterin, sebenernya evan sedikit ragu2 juga, dia pingin dini nemenin dia, dini bilang klo dini nggak masalah asalkan Tria sama Uji ada yang jemput. tapi akhirnya dengan kelapangan hati evan nganterin kado itu kerumah Icha. dan kita saling ngehubungin klo semuanya udah sampai rumah masing2. akhirnya hari itu selesai dengan sangat indah, kita semua ketawa, bahagia, meski cape.. dan kado itu Icha terima setelah Icha selesai Shooting, Icha bilang seneng banget sama apa yang kita buat. Kita pun seneng bisa buat hal kecil yang bisa Icha kenang untuk ulang tahun yang ke-18.

Persahabatan itu bisa dijalin meski terbatas oleh jarak.
Bukan intensitas yang membuat kita dekat, tapi kepercayaan kita satu sama lain.
Rasa nyaman satu sama lain, saling menjaga rahasia..


lets keep our friendship
LOVE
~Dini Novianti~